Cara Content Writer Bikin Judul Persuasif


jateng content writer. Salah satu ilmu (supaya terdengar lebih santain, keahlian-red) yang harus dikuasai oleh seorang content writer adalah bagaimana membuat judul artikel yang persuasif. Pastinya sudah tahu tugas content writer adalah membuat agar pembaca mau terus menerus menyimak dari awal awal kata sampai akhir dari sebuah artikel bukan? Oleh kareana itu, seorang content writer harus pintar menggelitik keingintahuan seseorang. Dengan membuat judul yang persuasif (terkesan mengundang serta membangkitkan rasa ingin tahu pembaca), pembaca tidak akan hanya melewatkan website tersebut begitu saja.

Artikel ini akan menjelaskan dua hal. Yang pertama, basic theory atau teori dasar dari persuasif dalam dunia tulisan. Yang kedua adalah contoh. Sebenarnya, contoh ini hanya mempermudah saja untuk memahami kalimat persuasif. Tapi, lagi-lagi, persuasif tergantung pada setiap individu. Pembaca barangkali memiliki ketajaman tersendiri untuk membuat kalimat persuasif (lebih dari yang dicontohkan hehehe).

Basic Theory dari Kalimat Persuasif
Sebenarnya, ada banyak sekali kriteria atau hal-hal yang harus dipenuhi agar kalimat memiliki kesan menggelitik penasaran pembaca. Namun, dalam hal ini, ada dua hal yang paling penting di antara yang lainnya.
Yang pertama adalah kalimat tersebut menimbulkan rasa tertarik pembaca. Klise banget ya teori yang satu ini. Namun, harus diketahui bahwa membuat kalimat yang mengundang rasa tertarik itu tidak mudah juga. Hal ini bisa dilakukan dengan cara membuat kalimat yang mungkin tidak pernah terpikirkan oleh orang lain. Ini biasanya menjadi cara content writer untuk membuat artikel dan website dikunjungi orang. Kita lihat nanti contohnya di bawah
Yang kedua adalah bahwa kalimat tersebut memuat fakta. Ini adalah hal yang harus dicermati. Terkadang, ada orang yang mengkesampingkan sisi faktual untuk menjadikan kalimat menarik dan menggelitik para pembaca. Ini 100% salah. Seorang content writer awalnya berangkat dari fakta. Dari riset yang mereka lakukan, mereka akan menyimpulkan serta menuliskan artikel dengan perspektif mereka sendiri sehingga mereka mendapatkan ide yang menarik dibagikan kepada pembaca.

Contoh Kalimat Persuasif
Di atas sudah dijelaskan bahwa kalimat persuasif di bawah ini hanya menjadi contoh saja. Pembaca mungkin memiliki ketajaman tersendiri sehingga mampu membuat kalimat yang lebih menarik dan mengundang lagi.
Pada saat ini, banyak sekali media seperti surat kabar yang memberitakan kebobrokan partai democrat bukan? Banyak kader partai pemenang pemilu lalu ini dipenjara karena korupsi. Ini membuat geram Pak SBY selalu sesepuh partai. Ada banyak artikel yang menginformasikan bahwa SBY siap-siap untuk membuat partai bersih dari koruptor. Bagaimana menurut Anda kalau Anda diminta untuk membuat judul untuk artikel tentang hal tersebut. Mana yang Anda pilih SBY Janjikan Demokrat Lebih Bersih atau SBY Bakal Jadi Tukang “Bersih-Bersih” setelah Pensiun. Tentu lebih menarik yang kedua bukan.
Contoh di atas sudah memenui dua sarat di atas. Bagaimana dengan berita tentang seorang bupati yang menutup bandara karena tidak mendapatkan tiket. Mana yang Anda pilih? Bupati Ngada Tutup Bandara Lantaran tak Dapat Tiket atau Bupati Ngada “Ngemis” di Bandara?. Tentu yang kedua bukan? Judul dengan artikel kedua ini lebih mengindikasikan bahwa ada fakta menarik yang tidak diketahui orang banyak yang akan dijelaskan pada artikel. Ketika media memberitakan bahwa Bupati Ngada superior karena menutup bandara lantaran kesal tidak mendapatkan tiket, judul yang kedua justru menunjukkan bahwa sang Bupati inferior.

Itulah sedikit ilmu yang biasa digunakan oleh seorang content writer ketika mereka membuat judul supaya artikel menarik perhatian pembaca. Selamat mencoba J